Dua Hari Dari Belakang

 
(gambar: instagram.com/tulusm)

Aku dan entah yang selanjutnya menjadi kamu adalah kita dalam perjalanan yang tidak terencana,
ke tempat di mana kamu menjelma buku yang selalu ingin ku baca

Semenjak itu aku tidak menemukan kutipan berarti kecuali rasa kangen yang beranak pinak kepada hari dalam jumlah ketika angka sembilan dalam posisi kayang

Kamu mungkin merasakan sama, tetapi tidak kepada sepasang mata panda yang tengah gemar mengeja, atau katakan saja ia mulai ingin menepi

Jadi berhentilah bercumbu dengan nikotin, aku ngeri kalau harus melihat separuh paru-paru rusak ketika datang hari di mana aku adalah bagian dari detak jantungmu.










*Jakarta, 07 Oktober 2017 22.59
**Karya oleh: Ka Ha, mahasiswi sem. 3 Reguler C, Universitas Pamulang

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.